Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan
oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton tahun 1900.
Hipotesis planetisimal ini menyebutkan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya
bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan
matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan
matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali
dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan
spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik
kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi
benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang
besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu
dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi
komet dan asteroid.