- Cronbach memberikan definisi : Learning is showmby a change in behavior as a result of experience.
- Harold Spears memberikan batasan : Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.
Menurut ketiga definisi di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku atau penampilan melalui kegiatan mengamati, membaca, meniru, mencoba segala sesuatu, mendengar dan memperagakan langsung, tidak hanya bersifat verbalistik.
- Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of practice.
Belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu ke tingkat abilitas yang lain. Perubahan status abilitas itu, menurut Bloom meliputi tiga ranah atau matra, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor yang dirinci menurut tingkatan jangkauan kemampuan (level of competence), sebagai berikut (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, DEPDIKNAS, tahun 2004):
a. Kognitif domain
- Knowledge (pengetahuan, ingatan)
- Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh)
- Aplication (menerapkan)
- Analysis ( menguraikan, menentukan hubungan)
- Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan
baru)
- Evaluation ( menilai)
- Receiving (sikap menerima)
- Responding (memberikan respon)
- Valuing (menilai)
- Organization (mengorganisasi)
- Characterization (karakterisasi)
- Initiory level (tahap memulai melakukan)
- Pre-routine level (tahap dapat melakukan dengan benar
- Rountinized level (terampil dan menjadi kebiasaan melakukan dengan
benar)
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku dan kemampuan yang dilakukan secara sadar dan disengaja dari kegiatan atau pengalaman yang dilakukan oleh setiap individu. Perubahan-perubahan tingkah laku tersebut terlihat dari kemampuan baru yang dicapainya berupa pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, sikap nilai, hubungan sosial dan penghargaan.