Jenis logika ini merupakan ciptaan Aristoteles, salah seorang filsuf besar yang hidup di zaman Yunani kuno.
Dia adalah orang pertama yang melakukan pemikiran sistematis tentang logika.
Karena alasan itu, logika ciptaannya itu disebut juga logika Aristoteles atau
logika tradisional. Namun demikian, ia sendiri tidak menggunakan istilah
logika, melainkan istilah analitika dan dialektika. Dengan
analitika dimaksudkan penyelidikan terhadap argumen-argumen yang bertolak dari
putusan-putusan yang benar; sedangkan dialektika adalah penyelidikan terhadapargumen-argumen yang bertolak dari putusan-putusan yang masih diragukan
kebenarannya.
Bagi Aristoteles logika bukanlah suatu ilmu di
antara ilmu-ilmu lain. Hal ini tampak dari organon (yang berarti ‘alat’),
judul yang ia berikan kepada kumpulan karangannya tentang logika. Menurut dia,
logika merupakan alat untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan. Dengan perkataan
lain, baginya logika adalah persiapan yang mendahului ilmu-ilmu. Baru kemudian,
pada permulaan abad III Masehi, Alexander Aphrodisias mulai menggunakan istilah
logika dengan arti seperti yang dikenal sekarang.
Sampai pertengahan abad ke-19 pembicaraan mengenai
logika tetap tidak bergeser dari apa yang sudah ditetapkan Aristoteles dalam
logika klasik dan tidak mengalami perubahan sedikit pun.