Kata atmosfer berasal dari kata “atmo” yang berarti udara dan “spheiral” yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer dapat disimpulkan sebagai lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer terdiri atas beberapa gas antara lain:
-          Nitrogen (N2) sebesar 78,08%
-          Oksigen (O2) sebesar 20,94%
-          Argon (Ar) sebesar 0,90%
-          Karbondioksida (CO2) sebesar 0,03%
-          Dan sisanya dibagi atas beberapa gas yang berjumlah sedikit.

Sifat-sifat fisik atmosfer
Atmosfer yang menyelubungi bumi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a.       Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
b.      Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan.
c.       Elastis dan dinamis sehingga dapat mengembang dan mengerut.
d.      Memiliki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
e.      Terdiri atas beberapa gas dan beberapa lapisan.


Lapisan-lapisan atmosfer


Atmosfer terbentuk dari beberapa lapisan-lapisan udara. Lapisan-lapisan berikut antara lain:
a.       Lapisan troposfer, merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 0 meter – 12 kilometer di atas permukaan air laut (dpl). Pada khatulistiwa, lapisan ini memiliki ketebalan 16 – 18 kilometer, di kutub ketebalannya 8 – 10 kilometer. Di lapisan ini setiap naik 100 meter, suhu turun rata-rata 0,5 derajat selsius. Pada lapisan ini terdapat peristiwa cuaca, seperti suhu, tekanan, dan angin.
b.      Lapisan stratosfer, lapisan ini terletak pada ketinggian 18 – 49 kilometer di atas permukaan air laut (dpl). Lapisan atasnya mengandung ozon (O3) untuk menyerap ultraviolet (UV) sehingga memungkinkan kehidupan lapisan di bumi. Di lapisan bawah strafosfer, suhu dapat meningkat hingga 55  derajat selsius , yang disebut lapisan isotermis.
c.       Lapisan mesosfer, lapisan ini terletak pada ketinggian 49 – 82 kilometer di atas permukaan air laut. Semakin naik ketinggiannya, suhu udara semakin tuun sampai -73  derajat selsius . Pada ketinggian 80 kilometer terdapat lapisan hangat tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi sehingga bumi terlindung.
d.      Lapisan termosfer (Ionosfer), berada pada ketinggian 82 sampai ±400 kilometer. Pada ketinggian 480 kilometer suhu mencapai 1.232  derajat selsius . Di lapisan ini, terlihat aurora dan awan pijar yang kadangkala berkilauan di waktu pagi da sore. Pada ketinggian 80 – 360 kilometer, terdapat lapisan ionosfer tempat partikel ion yang berfungsi sebagai pemantul gelombang suara radio yang terdiri dari;
o   Gelombang panjang berukuran 30.000 – 1.000 kilometer yang disebut lapisan Kennely heavyside
o   Gelombang menengah berukuran 1.000 – 200 meter
o   Gelombang pendek berukuran 200 – 10 mete, yang disebut lapisan Appleton

e.       Lapisan eksosfer, berada pada ketinggian lebih dari ±400 kilometer. Dalam lapisan ini terdapat atom-atom yang bergerak secara tidak beraturan.