UNSUR KIMIA

Sampai saat ini, unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dapat dikelompokan berdasarkan kesamaan dari sifat-sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.

A. Keberadaan Unsur-Unsur Kimia pada Alam
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya.
Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.


1. Keberadaan Logam Mulia pada Alam
Emas dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk logam murni
Bercampur dengan zat-zat lainnya. Di Indonesia, tambang emas terdapat di Aceh, Lampung Selatan, Jawa Barat, Kalmantan Tengah, dan Bengkulu.

2. Keberadaan dan Jenis-Jenis Mineral
Mineral merupakan senyawa yang terbentuk secara alami di alam melalui
proses geologi (pembentukan bumi). Itulah sebabnya mineral terdapat di gua, kerak bumi, dan dasar laut. Berdasarkan jenis senyawanya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Setiap mineral mengandung logam-logam tertentu dengan komposisi terbesar.

B. Pengelompokkan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia

Unsur kimia yang dapat dikelompokkan berdasarkan persamaan sifatnya.
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam,elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Brdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, nonlogam,dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kiia dikelompokan golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, DAN VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode yaitu periode 1 sampai 7. sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat nonlogam.
a. Unsur-unsur logam apa saja yang termasuk golongan utama?
1. Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-unsur logam yang termasuk golongan IA ber jumlah 6 unsur.
Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 1 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golongan IA terdiri dari Li, Na, K, Rb, Cs, Fr .

2. Unsur-Unsur Logam Golongan IIA
Unsur-unsur logam yang termasuk golongan IIA berjumlah 6 unsur.
Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terlua se banyak 2 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golongan IIA terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra,
3. Unsur-Unsur Logam Selain Golongan IA dan IIA
Unsur-unsur logam golongan utama yang tidak termasuk golongan
IA dan IIA berjumlah 7 unsur. Unsur-unsur tersebut memiliki elektron terluar dari 2 hingga 5, termasuk blok p, dan menempati golongan IIA,IVA, dan VA. Unsur-unsur logam tersebut adalah Al, Ga, In, Ti, Sn, Pb, Bi.

b. Unsur-unsur apa saja yang termasuk golongan transisi?
Unsur-unsur logam yang termasuk golongan transisi berjumlah dari
50 unsur. Logam transisi dapat menempati periode 4 dan 5 serta termasuk blok d. unsur-unsur tersebut adalah Sc, Ti, Cr, Mn. Fe, Ni, Cu, Co, Zn, Ag,Cd, Ce, W, Pt, Au, Hg.

c. unsur-unsur apa saja yang bersifat semilogam?
Unsur-unsur yang bersifat semi logam ada 8 unsur. Unsur-unsur
tersebut teletak di anatara logam dan nonlogam, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, Te, Po, At.

d. unsur-unsur apa saja yang bersifat nonlogam?
Dibandikan dengan unsur logam, jumlah unsur nonlogam sangat
sedikit. Beberapa unsur nonlogam menempati golongan VIIA ( halogen ), sebagian lagi tersebar dalam golongan VA dan VIA.
1. unsur-unsur nonlogam golongan VIIA
unsur-unsur nonlogam yang termasuk golongan VIIA (halogen)
berjumlah 4 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 7 elektron dan termasuk blok p. unsur-unsur halogen berbentuk gas dan dalam keadaan bebasnya berupa molekul unsur diatomik. Inilah unsur-unsur golongan halogen yaitu, F, Ci, I ,Br.
2. unsur-unsur nonlogam selain golongan VIIA
unsur-unsur nonlogam lainnya yang tidak termasuk golongan VIIA berjumlah 7 unsur yaitu, H, C, N, O, P, S, Se.

e. Unsur-unsur apa saja yang termasuk gas mulia?
Unsur-unsur yang termasuk golongan VIII ini disebut gas mulia karena bersifat inert. Sifat ini disebabkan konfigurasi elektronnya yang memiliki elektron terluar sebanyak 8 elektron. Unsur-unsur gas mulia termasuk blok p dan beranggotakan 6 unsur yaitu, He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn.

Sifat- sifat umum golongan alkali dan alkali tanah adalah:
a. sangat reaktif
b. mudah mengalami oksidasi
c. mempunyai nyala khas warna
d. bersifat reduktor kuat
e. mampu membentuk air sada yaitu tetap dan sementara.


Sifat – sifat umum golongan transisi adalah:
a. mempunyai ikata logam yang sangat kuat
b. mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.
c. Memiliki sifat magnet
d. Memiliki biloks lebih dari 1 dan mudah membentuk senyawa kompleks berwarna.


Sifat – sifat umum golongan Halogen adalah:
a. membentuk golongan diatomik
b. mudah bereaksi dengan zat lain
c. sukar larut dengan air
d. oksidator kuat

e. bersifat konduktor yang baik
f. banyaknya elektron yang belum berpasangan
g. dapat membentuk ion kompleks.
h. dapat mendesak nilia blok beragam.


Sifat – sifat umum golongan gas mulia adalah:
a. membentuk golongan monoatomik
b. konfiguras elektronnya stabil
c. energi ionisasinya tinggi
d. afinitas elekronnya rendah
e. bersifat radioaktif


sifat – sifat umum periode ke 4 adal
ah:
a. memiliki subkulit d yang belum penuh
b. bersifat magnet
c. bersifat katalisator


Unsur Kimia
Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa.
Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.


Gambaran
















Yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah jumlah proton dan juga jumah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal sebagai nomor atom (dengan lambang "Z").
Tapi, atom-atom pada unsur yang sama tersebut bisa saja memiliki jumlah netron yang berbeda-beda, ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dengan lambang "A") ialah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron itu sangat kecil, dan massa neutron juga hampir sama dengan massa sebuah proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada sebuah inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah smu (satuan massa atom). 

Penamaan
Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meskipun waktu itu belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang senyawa. Namun ketika teori atom sudah mulain berkembang, nama unsur-unsur yang telah digunakan pada masa lalu tetap digunakan. Misalnya, unsur cuprum dalam Bahasa Inggris (UK)  dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tembaga.

UPACmenjelaskan, pada nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada pada awal kalimat. Pada akhir abad ke-20, banyak laboratorium yang dapat menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan yang cukup tinggi untuk dijual atau bisa juga mereka simpan. Nama unsur-unsur baru ini juga ditetapkan oleh IUPAC, dan pada umumnya mengambil nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Tetai hal ini dapat menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut (yang lebih signifikan dalam penemuan unsur tersebut), dan penundaan penamaan nsur-unsur dalam jangka waktu yang cukup lama.